Rabu, 28 Juli 2010

BPN-ISMKI (ada yang hilang darimu)


ok, kali ini saya akan membahas sedikit mengenai bpn-ismki serta kegundahan-kegundahan yang selama ini mengganggu tidur saya
(tulisan ini saya kerjakan pukul 3 pagi loh... -_- ZZzzZ)

Badan Pers Nasional-Ikatan Senat Mahasiswa Indonesia, atau yang sering di singkat BPN-ISMKI merupakan sebuah oraganisasi yang berada di bawah naungan ISMKI. bergerak di bidang jurnalistik, organisasi ini beranggotakan seluruh lembaga pers mahasiswa (LPM) yang berada di seluruh fakultas kedokteran di Indonesia. selain BPN ada juga BAPIN yang bergerak di bidang kepenelitian  dan juga beranggotakan seluruh lembaga kepenelitian di seluruh fakultas kedokteran di Indonesia.

awalnya, saya mengenal BPN-ISMKI ketika saya baru saja selesai mengikuti sekolah dasar jurnalistik (SDJ) yang di adakan oleh LPM SINOVIA FK UNHAS, pada saat itu bertepatan ada salah seorang senior di sinovia menjadi direktur dari BPN-ISMKI, mulailah saya bertanya-tanya apa sih BPN-ISMKI itu? setelah mengetahui sedikit0sedikit, saya pun sangat berminat untuk ikut aktif di BPN-ISMKI, namun kata k' fira (direktur BPN-ISMKI pada saat itu) saya harus aktif dulu di sinovia. akhir kata saya dapat membuktikan bahwa saya menaruh perhatian dalam bidang tulis menulis. dan saya terpilih bersama ke tiga teman saya (sky, mely, anggiat) mengikuti Munas Mukernas BPN-ISMKI IV yang di laksanakan di padang sumatera barat. mengikuti munas mukernas, mendapat banyak pengalaman,  membuat saya yakin untuk dapat berbuat lebih
untuk pers indonesia. namun ternyata tak semudah yang saya rasakan, setelah beberapa lama saya aktif di BPN-ISMKI, ada yang hilang dari apa yang saya harapkan. salah satunya adalah DIMANA PERAN PERS NASIONAL KEDOKTERANNYA?

pada dasarnya, ketika kita masuk di dalam lingkup fakultas kedokteran tidak aneh ketika kita menemukan organisasi kepenelitian, organisasi kemanusiaan, tapi lain halnya ketika ada organisasi jurnalistik, emangnya ada seseorang masuk di kedokteran untuk jadi wartawan? oleh karena itulah, beberapa lpm di fakultas kedokteran mengalami kemunduran, atau bahkan jalan di tempat. namun sebetulnya jika sekali lagi kita mampu untuk berpikir lebihhhhhh jaauuuhhh, maka kehadiran lembaga jurnalistik di tataran kedokteran tidaklah seaneh yang beberapa orang pikirkan. salah satunya adalah, kita ketahui sangat banyak permaslahan-permasalah di area kampus yang sebetulnya kita ketahui namun jarang kita perbincangkan, atau ada permasalahan yang perlu untuk di advokasi, namun kita hanya diam saja karena takut oleh birokrasi. Oleh karena itu di sinilah peran jurnalistik yang sebenarnya, menjadi mediator di antara birokrasi ke mahasiswa dan mahasiswa ke mahasiswa itu sendiri. jurnalistik tidak hanya bergerak di bidang tulis-menulis saja, ada juga jurnalistik kedokteran, dimana permaslahan-permasalah di bidang kedokteran dapat kita advokasi sedemikian rupa. jurnalistik itu tidak memandang bulu, siapapun dapat kita sentuh baik itu cleaning service hingga rektor pun dapat kita jadikan objek tulisan.berbeda dengan organisasi-oragaisasi lain yang hanya berorientasikan pada area itu-itu saja.

trus, apa hubungan nya dengan BPN-ISMKI?
seperti yang saya katakan tadi, masih banyak mahasiswa kedokteran yang mengaggap bahwa LPM di kedokteran itu hanyalah sebuah lembaga hobi sehingga peran LPM-LPM tidak dapat menjadi maksimal, oleh karena itulah peran aktif dari BPN-ISMKI, sangat di perlukan dalam area ini. banyak permasalah yang ada di lembaga-lembaga pers di kedkteran, namun peran dari BPN-ISMKI sungguh tidak terasa sama sekali. saya hanya melihat selama ini BPN-ISMKI menajlankan tugasnya tidak lebih dari apa yang ada di dalam proker itu sendiri. entah, apakah anggotanya lebih tertarik dangan jurnalistik kampus nya daripada aktif d BPN-ISMKI. setahu saya selama menjabat sebagai PHN (pengurus harian nasional)BPN-ISMKI. banyak agenda nasional yang sebetulnya bisa di manfaatkan oleh BPN-ISMKI untuk membuktikan bahwa dirinya masih ada, dirinya mempunyai taring. namun yang terjadi adalah, BPN-ISMKI itu tidak lebih dari penonton belaka, atau penikmat gosip intelektual saja. ini yang perlu segera di benahi oleh BPN-ISMKI, jika dia memang mau membuktikan dirinya sebagai lembaga BESAR, lembaga yang mempunyai anggota di seluruh indonesia.

sekain catatan ini, mengingat jam didinding saya sudah berada di pukul 4 pagi. mungkin redaksinya masih amburadul ( menimbang saya sudah sangat mengantuk+gatal2 di gigit nyamuk), tp itu yang ingin saya sampaikan.
BPN-ISMKI punya potensi besar untuk membuat sejarah jika memang mau untuk bersungguh-sungguh.

HIDUP PERS MAHASISWA.... (^^v)

3 komentar:

  1. wah... wah...
    sebuah pemikiran besar dari pemimpin SINOVIA...

    hal ini penting banget untuk didiskusikan...
    sama sepertimu pemikiran ini sempat cukup lama membelenggu saya Rif...

    kapan ada waktu yuk diskusi lepas...
    ^^

    BalasHapus
  2. apa yang harus dilakukan baiknya?

    BalasHapus